Jika Anda termasuk golongan kurus dan mengingini badan yang gemuk atau paling tidak mendekati ideal, dianjurkan makan makanan yang tinggi kalori, tinggi protein, dan cukup lemak. Pemenuhan asupan gizi ini dapat dicapai dengan makan besar tiga kali sehari. Upayakan jangan sampai kurang makan. Minimal kebutuhan kalori adalah 2200 Kcal.
Protein berfungsi dalam pembentukan otot. Protein banyak terdapat dalam putih telur, daging merah, dan daging putih (unggas), serta ikan. Namun, sebaiknya tetap tidak mengkonsumsi lemak dalam jumlah tinggi. Sebab, apabila jarang berolahraga, lemak akan menumpuk di dalam tubuh dan sulit dihilangkan.
Risiko kelebihan lemak adalah tingginya kadar kolesterol darah yang bisa menyebabkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Memang, makanan yang mengandung protein (hewani) umumnya mengandung lemak. Namun, hal ini bisa diatasi dengan mengkombinasikan jenis protein. Misalnya sesekali mengurangi porsi daging dan dipadu dengan tempe, tahu, atau minum susu kedelai.
Produk suplemen tinggi protein juga bisa dicoba, misalnya susu Weight Gain, sejenis susu formula protein tinggi khusus untuk menambah berat badan. Untuk mengoptimalkan kerja protein dalam membentuk otot, disarankan agar melakukan olahraga ringan, seperti jogging atau renang secara rutin dan cukup istirahat.
Penting juga untuk tetap makan buah-buahan dan sayuran setidaknya satu porsi tiap waktu makan untuk membantu melancarkan pencernaan dan mengikat kolesterol, banyak minum air putih, dan bisa dibantu dengan minum suplemen vitamin dan mineral, karena vitamin dan mineral dapat berfungsi sebagai katalis, mempercepat reaksi, terutama jika ada sel-sel tubuh yang rusak dan mesti diganti.
Hindari makanan dan minuman yang dapat mengurangi nafsu makan seperti kopi, alkohol, gorengan atau makanan berminyak, dan makanan yang mengeluarkan gas seperti kubis. Camilan atau snack juga diperbolehkan, selama tidak mengandung gula atau lemak yang terlalu tinggi. Untuk tambahan asupan energi, minum susu 1-2 gelas tiap hari juga dianjurkan.
Sumber: detikhealth
0 komentar: