Ada banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa seorang anak terlambat bicara dibanding teman-temannya. Yang penting bagi para orangtua adalah mengetahui tahapan perkembangan bicara anak.
Menurut, dr. Vimaladewi Lukito, Sp.A, Tirtayu Healing Center Jakarta, anak usia setahun biasanya sudah bisa mengucapkan beberapa kata. "Waspada bila usia setahun anak belum bisa mengucapkan satu kata, sedangkan pada usia dua tahun periksakan anak bila ia belum bisa bicara 6 kata," katanya.
“Dua tahun lebih belum bisa 'papa' 'mama' sudah harus di skrining, untuk mengetahui kelainan. Segera bawa ke dokter anak untuk di skrining atau dilihat apakah ada gangguan yang lain,” katanya dalam acara seminar Perkembangan Anak, Sabtu (6/8).
Anak dua tahun yang belum bisa bicara sama sekali, menurut dia adalah keadaan yang tidak normal. Bahkan menurutnya ada kemungkinan risiko anak berkembang ke arah autis atau gangguan perkembangan lain. Apalagi jika anak tampak lebih senang main sendiri dan menunjukkan gejala-gejala ke arah autis.
Namun untuk memastikannya, orang tua dihimbau melakukan konsultasi dengan dokter anak. “Harus dilihat gejala lainnya, bukan cuma karena nggak bisa ngomong lalu dibilang autis atau suka menyendiri terus dibilang autis,” ucapnya.
Menurut Vimaladewi, hampir sebagian besar penderita autis akan mengalami gangguan komunikasi, gangguan bicara dan bahasa. Tapi penderita gangguan bicara belum tentu mengalami gangguan autis.
Masalah anak terlambat bicara lanjutnya, juga bisa disebabkan adanya gangguan oral motor. Oromotor atau oral motor didefinisikan sebagai sistem gerak otot yang mencakup area rongga mulut (oral cavity) termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan pipi. Pada anak yang oral motornya lemah, membuat anak menjadi susah untuk bicara, dan kalau pun bisa, bicaranya tidak akan jelas.
“Makin lemah gerakan oral, makin berhubungan dengan kemampuan bicara. Pada anak-anak yang gerakan oral motornya buruk sebelum usia dua tahun, akan sulit untuk bicara. Hal ini mengisyaratkan bahwa kemampuan oral motor yang baik diperlukan untuk mendukung kemampuan berbicara anak,” tandasnya.
Pemeriksaan keterampilan bicara anak bisa dilakukan pada dokter anak untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pendengaran atau fungsi sekitar mulut.
“Biasanya dari dokter anak akan lakukan skrining secara kasar. Setelah dari dokter anak, apabila ditemukan ada gangguan, maka akan dirujuk ke ahli tumbuh kembang anak. Dari ahli tumbuh kembang anak baru ke rehab medik dan terapi wicara,” ucapnya.
Kemampuan bicara anak juga perlu ditingkatkan dengan stimulasi terus menerus di rumah berdasarkan rekomendasi dari dokter.
Sumber: Kompas.com
0 komentar: