REVIVAL TAMPILAN TERBAIK DENGAN WINDOWS 7 DAN BROWSER GOOGLE CHROME
Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di REVIVAL BLOG- saya senang Anda berada di BLOG SAYA, Dan jangan lupa untuk kembali lagi ya, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik di blog saya.

About Me

Nama saya DAVIN, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Senin, 22 Agustus 2011

Sakit Mental Bayangi Korban Kekerasan

Perempuan yang pernah menjadi korban kekerasan seksual atau tindak kekerasan lain lebih beresiko tinggi menderita gangguan mental dan punya kecenderungan untuk bunuh diri dibanding perempuan pada umumnya.

Kaitan antara pengaruh kekerasan pada kelainan mental itu ditemukan oleh tim peneliti dari Australia yang menganalisa survei terhadap 4.415 perempuan usia 16-85 tahun yang dilakukan tahun 2007 oleh Biro Statistik Australia.

Mereka meneliti empat jenis kekerasan yang sering terjadi, kekerasan fisik oleh pasangan, pemerkosaan, penyerangan serta pengintaian, dengan tingkat gangguan mental misalnya kecemasan, depresi, dan kecanduan obat-obatan.

"Perempuan yang mengalami dua jenis kekerasan dalam hidupnya beresiko mengalami gangguan mental 69 persen, sementara yang mengalami tiga jenis kekerasan risikonya sampai 89,4 persen," kata Susan Rees, ketua peneliti.

Kecenderungan untuk bunuh diri ditemukan pada 1,6 persen wanita yang tidak pernah mengalami kekerasan seksual namun pada korban kekerasan angkanya naik 6 persen dan pada mereka yang mengalami lebih dari tiga jenis kekerasan kecenderungannya hingga 34 persen.

Rees, peneliti senior bidang psikiatri dari Universitas New South Wales, menyatakan analisa yang dilakukannya termasuk dalam riset yang paling komperhensif karena dilakukan berdasarkan data nasional sehinga relevan untuk dipakai oleh negara lain.

Data penelitian juga menunjukkan 15 persen perempuan di Australia pernah mengalami kekerasan seksual dan 6 persen mengaku pernah diperkosa. "Kekerasan yang berbasis gender adalah pelanggaran hak asasi terhadap perempuan," kata Rees.

Sumber: Kompas.com

Lihat Juga Artikel Lainnya!:

0 komentar:

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Artikel Ini ?

Protected by Copyscape DMCA Copyright Search